• Kali Cemara

    Kali Cemara, spot wisata Simo Boyolali

  • Pentas Seni

    Tari Cublek - cublek suwung dalam pentas seni HU RI 72 Desa Blagung

  • Lomba Pitulasan Ristansari

    Lomba di Kali Cemara dalam rangka memeriahkan HUT RI 72 di Dukuh Tanjungsari RT 13/03

  • Karnaval Kemerdekaan RI ke-72

    Karang Taruna Ristansari dan warga Dukuh Tanjungsari RT 13 ikut serta dalam Karnaval Budaya dan Pembangunan di Desa Blagung

  • Karang Taruna Ristansari

    Organisasi karang taruna Ristansari beralamat di Jl. Simo - Kacangan Km. 06 Blagung, Simo, Boyolali

21 Mei 2016

Perpisahan dengan KKN STIKES PKU Muh Surakarta

Ristansari – Setelah 3 minggu mengadakan KKN Perkesmas di wilayah kerja RW III, Desa Blagung, Tim KKN dari STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta mengadakan malam perpisahan dengan masyarkat desa. Pada agenda ini dihadiri oleh 16 Tim KKN, 1 orang dosen pendamping, perangkat desa, tokoh desa, perwakilan PPK, perwakilan karang taruna, dan masyarkat dari RT 12, 13, 14, dan 15. Acara yang berlangsung dari jam 8 hingga 10 malam ini berjalan secara ceremonial yang bawakan oleh pihak KKN meliputi penyampaian hasil proker, agenda, perpisahan, dan piagam.


Acara Perpisahan KKN

Acara perpisahan dengan Tim KKN dilaksankan di Posko tiga tepat di dk. Tanjungsari RT 13/ 03. Acara ini dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan acara inti yaitu penyampaian hasil program kerja, dan perpisahan. Beberapa hasil program kerja yang disampaikan yaitu 1) penyuluhan bahasa merokok ke generasi muda, 2) pemeriksaan gula darah, 3) pembentukan dan kaderisasi Posyandu di dk Tanjungsari, 4) Kaderisasi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke karang taruna dan pelaksanaanya. Setelah penyampaian program dilanjutkan dengan evaluasi, tanya jawab, dan klarifikasi terhadap proker sebagai upaya untuk refleksi yang selanjutnya menjadi tindak lanjut di wilayah kerja RW III.

Penyerahan piagam dan spanduk

Selesai acara laporan hasil proker dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan yang diberikan oleh Dosen pendamping kepada karang taruna karena telah melaksanakan dan menjadi kader PSN. Selain itu setiap RT di RW III juga mendapatkan 2 buah banner tentang bahaya merokok. Melalui piagam dan spanduk ini nantinya diharapkan dapat menjadi pelopor akan hidup sehat tanpa rokok dan mencegah serangan nyamuk di desa.

Ceremonial acara perpisahan

Acara perpisahan disampaikan oleh perwakilan dari tim KKN kepada seluruh warga dengan harapan bahwa nanti program yang telah dicanangkan dalam KKN Perkesmas ini bisa berkelanjutan dan memberian manfaat bagi seluruh warga desa. Selanjutnya acara perpisahan juga disampaikan oleh perwakilan RW III yaitu Bapak Bayan mengucapkan banyak terimkasih atas ilmu dan proker yang telah dilaksankan dan permintan maaf kepada pihak KKN. Kesan dan pesan perpisahan juga disampaikan oleh perwakilan karang taruna di RW III bahwa baru KKN dari STIKES Muh Surakarta ini yang menyentuh generasi muda, bersedia memberikan penyuluhan, bahkan ikut serta dalam program kerja karang taruna seperti membersihkan mushola, serta terimkasih atas kaderisasi PSN ke Karang taruna. 

Kegiatan KKN dari STIKES PKU Muh Surkarta sangat berkesan bagi kami, karena tidak hanya generasi muda, tetapi semua pihak baik anak- anak, orang tua, dan PKK pun mendapatkan manfaat serta berbagai pembantukan kaderisasi yang menjadi masukan baru untuk desa kami. Kami dari pihak karang taruan mengucapkan terimaksih dan minta maaf jika salah kata. Selamat jalan, selamat belajar kembali, segera lulus, dan selamat mengabdi ke masyarkat.


Akhir kata “tidak ada manusia yang sempurna, kami lah bukti nyatanya”. Sukses untuk Tim KKN wilayah kerja Tanjungsari RW III khususnya dan semua TIM KKN di desa Blagung umumnya.

Share:

08 Mei 2016

Membersihkan Mushola Merdeka Bersama KKN STIKES Muh Surakarta

Salah satu agenda bulanan karang taruna Ristansari adalah kerja bakti membersikan mushola. Di dk. Tanjungsari RT 13 memiliki tiga mushola, sedangkan pada bulan Mei 2016 ini mushola yang diberiskan adalah Mushola Merdeka yang berlokasi di bagian tengah dari dk Tanjungsari RT 13. Pada agenda hari minggu pagi yang dimulai pukul 06.30 dihadiri oleh anggota karang taruna Ristansari dan tim KKN PKU Muhammadiyah Surakarta.

Kegiatan membersihkan mushola

Kerjabakti dilakukan secara bergotong royong antara pihak karang taruan dengan tim KKN. Dimulai dengan dengan menyapu ruangan dan mengambil tikar. Dilanjutkan dengan pengepelan mushola baik bagain dalam dan luar ruangan. Sebagian mencuci dan menjemur tikar. Setelah semua ruangan dan peralatan dibersihakan kegiatan ini ditutup dengan sedikit penutupan dan ucapan terimakasih dari karang taruna Ristansari kepada Tim KKN STIKES Muh Surakarta
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini juga ditutup dengan foto bersama antara pihak Ristansari dan Tim KKN yang bertugas di Tanjungsari RT 13. Foto ini akan di jadikan dokumentasi Ristansari dan garis sejarah bahwa KKN dari STIKES PKU Muhammadiyah mengabdikan diri dan ikut berparitsipasi pada kegiatan kepemudaan di dk Tanjungsari RT 13. Foto - foto ini juga akan di publikasikan di blog Ristansari dan akan ditampilkan pada slide show acara malam perayaan 17 Agustus 2016.

Kami, karang taruna Ristansari sangat berterimakasih atas teman - teman KKN karena telah menyempatan hadir dan berparisipasi pada kegaitan kami yaitu memberiskan mushola. Dengan kegiata seperti ini diharapkan dapat memupuk keakraban antara Ristansari dan Tim KKN STIKES Muh Surakarta. Kami sangat berharap ada KKN lagi pada tahun berikutnya.


Share:

Penyuluhan Bahaya Rokok dari KKN STIKES PKU Muh Surakarta

Karang Taruna Ristansari kedatangan tamu dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Diwakili oleh 6 orang anggota KKN yang menyampaikan penyuluhan tentang Bahaya Roko bagi Remaja. Penyampaian meteri ini disampaikan pada salah satu acara inti yang telah disusun oleh karang taruna yaitu pada sesi Edukasi.

Agenda Kegaitan

Kegaitan malam hari dibuka oleh MC yang sudah dipilih berdasarkan arisan MC pada pertemuan bulan lalu, lalu dilanjutkan dengan sambutan- sambutan, inti acara, iuran angggota, pembacaan daftar presensi, istirahat dan lain -lain, dan ditutup dengan do'a bersama. Pada acara sambutan disampaikan oleh Wakli Karang taruna dengan penyampaian gambaran singkat tentang karang taruna Ristansari sebagai gambaran untuk teman - teman KKN seperti sudah adanya SK, ADAART, jenis kegiatan karang taruna, memiliki blog, administrasi yang cukup lengkap, dan lain - lain. Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti yang dibawakan oleh moderator.

Penyuluhan Rokok bagi generasi muda

Memasuki acara edukasi yang merupakan salah satu acara inti pihak pemateri dari KKN STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta menyampaikan tentang bahaya rokok bagi tubuh meliputi pengertian rokok, kandungan rokok, bahaya rokok, dan upaya pencegahan rokok. Materi yang disampaikan kepada 39 anggota karang taruna ristansari malam itu bersifat dua arah, sehingga ada interaksi baik dari pihak penyuluh dan anggota karang taruna. Materi ini diberikan sebagai upaya pemahaman bahwa merokok dapat meyebabkan berbagai penyakit, bahkan kanker teruma sekarang ini generasi  muda pun sudah banyak yang merokok. 

Setelah penyampaian materi dilanjutkan tanya jawab dan sharing mengenai rokok dan solusi bagi pencandu rokok. Pihak KKN memberikan berbagai saran untuk berhenti merkok atau mengurangi rokok mulai dari diri sendiri, menahan diri, pencegahan dengan latihan pernafasan. Tidak hanya itu saja, disampaikan juga bahwa perkok pasif yaitu orang yang tidak pernah merokok tapi menghirup asap rokok justru lebih rentan terhadap penyakit dari pada perokok aktif.

Demikian ulasan tentang kegiatan penyuluhan dari tim KKN STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta di Dk. Tanjungsari RT 13/03, Blagung, Simo, Boyolali yang bersamaan dengan kegiatan kumpulan rutin karang taruna Ristansari. Kami dari karang taruna Ristansari sangat berterimakash dan senang atas ilmu yang diberikan, tidak hanya itu saja dampak psikologi dengan hadirnya mahasiswa di dukuh kami juga memberikan inspirasi dan gambaran sosok mahasiwa khusunya jurusan kesehatan serta dikenalnya STIKES PKU Muhammadiyah di Tanjungsari khususnya dan Blagung pada umumnya. 

Share:

05 Mei 2016

Sejarah Peringatan Hari Kartini

Hari Kartini merupakan salah satu hari libur nasional. Hari karitni jatuh pada tanggal 21 April. Pada hari kartini biasanya diperingati dengan berbagai kegiatan yang syarat akan kegiatan kewanitaan. Salah satu kegiatan yang paling terlihat adalah pawai menggenakan baju adat yang dipakai oleh anak - anak sekolah, kantor, instansi, bahkan tempat wisata. Akan tetapi sebenernya tahu kah kita mengapa kita merayakan hari kartini. Ya betul, kartini merupakan tokoh pahlawan emansipasi wanita (kesetaraan kedudukan wanita terhadap lelaki) yang dituangkan dalam bukunya "habis gelap terbitlah terang".

Sejarah  R.A. Kartini

Kartini atau Raden Ajeng disingkat R.A, adalah seorang anak bangsawan Jawa dari  pasangan R.M Sosroningrat dan M.A Ngasirah. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Tanggal kelahiran ini yang kemudian ditetapkan sebagai hari peringatan Kartini. Hidup di tengah keluarga bangsawan membuat Kartini mendapat pendidikan yang baik, sehingga dia memiliki pemikiran modern.

Ia suka membaca dari kegiatan membaca tersebut Kartini merasa kagum dengan peran wanita di negeri-negeri Eropa. Mereka memiliki kebebasan untuk memperoleh hak-hak sebagai manusia, seperti belajar dan lain sebagainya. Sementara itu, di sekitarnya, perempuan-perempuan di tanah Jawa khususnya masih tertindas tak berdaya. Mereka terkungkung karena adat, mereka dipaksa menikah dengan lelaki yang tak dikenal, mereka tak mendapat pendidikan, mereka jauh dari peradaban maju.

Perjuangan Kartini

Sebagai orang yang mengerti nasib perempuan yang direndahkan yang terjadi di negerinya, Kartini sangat tergugah memberi pencerahan, berjuang ingin menjadikan kaum perempuan lebih terdidik. Akhirnya, Kartini dalam memperjuangkan kaum wanita itu mendirikan sebuah sekolah wanita pada tahun 1912 di Semarang. Sekolah ini kemudian menyebar di berbagai daerah lainnya seperti di Surabaya, Malang, Madiun, Yogyakarta, dan beberapa kota lainnya.

Tidak hanya itu saja sebagai upayanya untuk melakukan emansipasi wanita ia juga membuat buku berjudul "habis gelap terbitlah terang". Melalui buku ini Kartini menyerukan kepada seluruh kaum wanita terus bersinar seperti apa yang Ia lakukan.

Kartini telah menjadi tokoh inspirasi tidak hanya bagi wanita tetapi juga kaum lelaki, ditengah adat yang begitu tidak mendukungpun ia pun mampu menjadi pelopor pendidikan dan kemajuan perempuan. Bagaimana dengan kita sekarang? sudahkah kita menjadi sosok kartini itu?

Share:

Apa kata mereka?

Rosidi: Pemuda, Baktimu Kini

"Tidak hanya sebuah gagasan, tetapi bukti" itu lah karang taruna Ristansari. Saya menjadi saksi dimana selama dua tahun ini pem...