• Kali Cemara

    Kali Cemara, spot wisata Simo Boyolali

  • Pentas Seni

    Tari Cublek - cublek suwung dalam pentas seni HU RI 72 Desa Blagung

  • Lomba Pitulasan Ristansari

    Lomba di Kali Cemara dalam rangka memeriahkan HUT RI 72 di Dukuh Tanjungsari RT 13/03

  • Karnaval Kemerdekaan RI ke-72

    Karang Taruna Ristansari dan warga Dukuh Tanjungsari RT 13 ikut serta dalam Karnaval Budaya dan Pembangunan di Desa Blagung

  • Karang Taruna Ristansari

    Organisasi karang taruna Ristansari beralamat di Jl. Simo - Kacangan Km. 06 Blagung, Simo, Boyolali

28 Oktober 2017

Selamat Hari Sumpah Pemuda 2017

Kami segenap keluarga besar Karang Taruna Ristansari mengucapkan "Selamat Hari Sumpah Pemuda 2017", kita tidak sama, kita bekerjasama. Perbedaan memang sudah menjadi fitrah manusia, justru dengan perbedaan itu akan saling melengkapi satu sama salin. Dengan diperingatinya hari sumpah pemuda 2017 ini menjadi pemicu bahwa pemuda itu memiliki urgensi, potensi, kemampuan, dan nilai tawar untuk membangun neger. 

Gatot Nurmantiyo dalam pidatonya mengatakan "sejak pertama kali negeri ini lahir, yang punya inisatif adalah pemuda". Apa yang dikatakan oleh beliau memang benar adanya, pemuda menjadi inisiator dalam berbagai gerakan yang nyata. Pada 18 Oktober 1928 Kongress Pemuda II diadakan oleh Pemuda - Pemuda terbaik Nusantara dengan menyatakan deklrasi yang sangat sakral yang tertulis dalam Keputusan Kongres Pemuda - Pemuda Indonesai yaitu:

Soempah Pemoeda
Pertama: kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea: kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Kogres sumpah pemuda tanggal 27 - 28 Oktober tersebut dihadiri oleh pemuda - pemuda dari penjuru nusantara seperti Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Panita kongres tersebut antara lain:
  • Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  • Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Selanjutnya kita sering mendengar teks singkat "satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia". Sudah jelas bahwasnya sebelum bangsa ini lahir, sumpah pemuda sudah diikrarkan untuk menjadi senjata bagi semangat pemersatu bangsa Indonesia. 

Semanga juang sumpah pemuda harus terus membara disetiap jiwa pemuda Indonesia. Rasa nasionalisme yang sangat tinggi dapat ditunjukan dengan mengisi kemerdekaan melalui program kepemudaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena kami pemuda yakin bahwa pemerintah sudah memberikan porsi dan memikirkan bagaimana pemuda membangun negeri ini higga kepelosok negeri. Salah satunya yaitu melalui didirikanya karang taruna berdasarkan Pedoman Dasar Karang Taruna yang dietapkan dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor.77 HUK 2010. Karang Taruna didirikan oleh masyarkat secara sadar dan sukarela oleh sejumlah desa yang ada pada lingkup desa tertentu. Selain itu keberdaanya juga diakuui oleh pemerintah. 

Karang Taruna memiliki urgensi dalam menampung aspirasi pemuda, melalukan kegiatan sosial, hingga ekonomi yang bersifat produktif. Selain itu pemuda juga melengkapi segala bentuk permasalahan sosial yang tidak tercakup atau bahkan tidak terfikirkan oleh oleh masyarkat dimana karang taruna itu berdiri hingga pemerintah. Karang Taruna menjadi tangan panjang pemerintah yang sangat signifikan. Karang tarunan hadir untuk mendidik, membina, meningkatkan potensi, menyalurkan bakat, mengabdi, meningkatan taraf hidup masyarkat, dan memberikan nuansa baru yang segar kepada masyarkat. 

Semua itu dapat terwujud apabila karang taruna mampu menjadikan diri mereka memiliki nilai tawar, bisa saja karang taruna tidak memiliki signifikan dan bisa pula karang taruna memiliki peran yang tinggi dari program kerja yang secara kritis melengkapi kekosongan di masyarkat bahkan lebih. Karang taruna hadir bukan untuk sekedar menjadi baik, tetapi memberikan nilai manfaat, oleh karena penuh perjuangan sekalipun dikampung dimana karang taruna itu hadir se kuat "Sumpah Pemuda".
Share:

26 Oktober 2017

Contoh Proposal Pengajuan Tanaman Holtikulutra

PROPOSAL
PENGAJUAN BIBIT TANAMAN HOLTIKULTURA
PENGEMBANGAN “TAMAN KALI CEMARA”


Disusun oleh:
Karang Taruna Ristansari

JL. SIMO – KACANGAN KM.06
DUKUH TANJUNG SARI RT 13 DESA BLAGUNG
KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI
JAWA TENGAH
2017


KARANG TARUNA RISTANSARI
Jl. Simo – Kacangan KM.06 Dukuh Tanjungsari RT 13,
Blagung, Simo, Boyolali
Hp: 0857-2806-0068 Blog: ristansari.blogspot.com

Boyolali, 26 Oktober 2017
Nomor : 69/RISTANSARI/X/2017
Lampiran : 1 lembar
Hal : Permohonan Bibit

Kepada Yth:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah
di tempat

Dengan hormat,
Bersama ini kami selaku pengurus Karang Taruna Ristansari Dukuh Tanjung Sari RT 13, Blagung, Simo, Boyoali sedang mengembangkan tempat rekresasi “Taman Kali Cemara” yang bertujuan menyediakan sarana rekreasi dengna konsep taman terbuka dengan pemandagan sungai serta terwujudnya peningkatan ekonomi masyarkat.

Sehubungan dengan kegiatan tersebut, maka kami telah menyusun rencana pengajuan bibit tanaman holti untuk ditanam di Taman Kali Cemara dengan jenis bibit cabe, terong, dan tomat.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan proposal kegiatan tersebut, untuk memberikan gambaran akan tujuan dan kebutuhan bibit yang diperlukan. Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini.

Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih.

Ketua Karang Taruna Ristansari                           Sekretaris



Muhammad  Cahyono                 Arief Cahyono
Mengetahui,
Ketua RT Tanjung Sari RT 13


Rosidi

PROPOSAL PENGAJUAN BIBIT TANAMAN HOLITKULTURA
KARANG TARUNA RISTANSARI
Jl. Simo – Kacangan KM.06 Dukuh Tanjungsari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali
Hp: 0857-2806-0068 Blog: ristansari.blogspot.com

A. Latar Belakang

Kali Cemara merupakan salah satu sungai yang melintasi Kecamatan Simo dan Nogosari dengan panjang 16,2 KM. Kali Cemara atau juga dikenal dengan Kali Cemoro tidak ubahnya seperti sungai yang lain, keprihatinan terhadap kotornya sungai dan adanya potensi wisata yang ada di Kali Cemara mendorong Karang Taruna Risntasari untuk memberikan perhatian pada Kali Cemara. Dititik dukuh Tanjungsari RT 13 Desa Blagung, pemuda ristansari mulai membersihkan bantaran sungai, nemambah spot foto, dan menata taman di Kali Cemara. Kali Cemara mulai dikerjakan sejak bulan Maret 2017 dan mulai dibuka untuk umum sejak Mei 2017.

Seiring dengan perkembanganya Kali Cemara mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari penduduk sekitar, pemerintah, organisasi, universitas selelas maret, sekolah – sekolah, dan sejumlah komunitas. Selanjutnya Kali Cemara sudah dikunjungi oleh wisatawan lokal mencapai sekitar 2.500 (dua ribu lima ratus) pengunjung perbulan. Selain terdapat penjual makanan yang ada di Kali Cemara sebagai bentuk turunan peningkatan ekonomi masyarkat. Dalam memasarkan Kali Cemara, Karang Taruna Ristansari menggunakan sosial media dan blog kalicemara.blogspot.com.

Tersedianya lahan yang ada di Kali Cemara semakin mendorong Karang Taruna Ristansari untuk mengembankan Taman Kali Cemara. Lahan tersebut akan ditanam tanaman holtikulutra. Tanaman holtikultura selain dapat memberikan kesan indah pada taman juga dapat dikonsumsi. Selain itu tanaman holti juga dapat memberikan nilai ekonomis karena dapat dijual dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal untuk berkunjung ke Kali Cemara.

Melalui dukungan dari berbagai pihak kami berharap Kali Cemara akan lebih dikenal masyarkat luas dan memiliki ciri khas tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain yaitu memadukan pemandangan sungai yang asri dengan tatanan tanaman holtikulutra di Taman Kali Cemara.

B. Nama Kegiatan :

Kegiatan ini bernama Pengembangan Kali Cemara dengan tanaman holtikultura yang berada di Dukuh Tanjung Sari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali.

C. Bentuk Kegiatan :

Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pemanfaatan kebun yang berada di Kali Cemara yang sekarang ini kurang memiliki niai ekonomis. Penanaman tanaman holtikultura akan dilaksanakan oleh Karang Taruna Ristansari Dukuh Tanjung Sari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali

D. Tujuan Kegiatan :

Pengajuan bibit tanaman holtikultura yang akan ditanam di Kali Cemara ini memiliki tujuan antara lain:
a. Meningkatkan daya tarik pengunjung Kali Cemara
b. Memaksimalkan lahan yang ada di Kali Cemara
c. Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan budidaya tanaman holtikultura.
d. Memperkenalkan tanaman holtikulutra secara luas kepada masyarakat melalui pendidikan dan rekreasi pertanian
e. Mensosialisasikan manfaat tanaman holtikultura bagi kesehatan masyarakat sekitar Kabupaten Boyolali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya

E. Pelaksana Kegiatan :

Terlampir.

F. Pelaksanaan Kegiatan :

Lokasi dan sasaran pelaksanaan penanaman tanaman holtikulutra di Kali Cemara antara lain:
  • Lokasi : Dukuh Tanjung Sari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali
  • Sasaran : Karang Taruna Ristansari dan warga Tanjung Sari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali

G. Rencana Kegiatan :

Terlampir.

H. Penutup :

Demikian proposal pengajuan tanaman holtikkultura ini kami susun sebagai acuan kegiatan yang akan kami laksanakan serta sebagai pertimbangan bagi semua pihak yang terkait dan yang ingin berperan serta dalam kegiatan tersebut. Atas perhatian dan peran serta yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih,
Boyolali, 26 Oktober
Ketua Karang Taruna Ristansari                           Sekretaris



Muhammad  Cahyono                 Arief Cahyono
Mengetahui,
Ketua RT Tanjung Sari RT 13


Rosidi

LAMPIRAN

Pelaksana Kegiatan

Kegiatatan ini dilaksankan oleh pengurus Karang Taruna Ristansari antara lain:

Rencana Kegiatan

Pelaksanaan pengembangan Kali Cemara denagan penanaman tanaman holtikulutara mengajukan daftar tanaman holti sebagai berikut



Share:

21 Oktober 2017

Jadwal Keceh Receh Tanjungsari RT 13

Jadwal Keceh Receh 2017
Karang Taruna Ristansari memiliki program kerja rutin jimpitan atau kami sebut dengan nama "keceh receh". Program ini merupakan upaya menjaga keamanan yang terapkan dengan sistem ronda dimanan setiap warga Tanjungsari RT 13 yang tercantum namanya pada jadwal keceh receh tersebut mengambil uang jimpitan atau recehan di rumah warga sekaligus melakukan ronda. 

Proker ini sudah berjalan sejak awal tahun 2017 yang sekarang ini melibatkan warga RT 13 tidak hanya pemuda tetapi juga warga usia produktif untuk ikut berkolaborasi menjaga keamanan sekaligus mendapatkan pemasukan untuk kas RT dilingkungan Dukuh Tanjungsari RT 13, Blagung, Simo, Boyolali. 
Share:

Jembatan Pintar Bersama BEM FP UNS

Jembatan pintar merupakan salah satu usaha dari pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Jembatan pintar (JP) juga merupakan salah satu program kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa, kementrian pertanian, divisi bina masyarakat. Sasaran utama dari program kerja jembatan pintar ini adalah anak anak yang sedangduduk di bangku sekolah dasar. Tujuan utama dari jembatan pintar ini adalah meningkatkan pengetahuaan kebudayaan, moralitas, softskill serta intelektual pada anak-anak.

Tempat Kegiatan

Lokasi Jembatan Pintar: TPQ Nurul Islam Tanjungsari RT 13 Desa Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

Rundown Acara

Kegiatan jembatan pintar akan dilaksanakan selama dua hari yaitu sabtu dan minggu, 28 dan 29 Oktober 2017, adapun susunan acara sebagai berikut :


Sabtu /  29 Oktober 2017

  • 15.00 – 15.10 Pembukaan kegiatan jembatan pintar
  • 15.10 – 16.00 Pemaparan materi mengenai kebudayaan dan moral
  • 16.00 – 16.45 Pembagian kelompok dan cerita yang akan diceritakan kembali oleh peserta dalam bentuk drama
  • 16. 45 – 17.30 Penampilan drama peserta

Minggu / 29 Oktober 2017

  • 09.00 -10.00 Penyampaian materi berhitung cepat perkalian 1-10
  • 10.00 – 11.00 Soal dan latihan
  • 11. 00 – 12.00 Pengerjaan PR bersama yang di berikan dari sekolah atau TPA

Share:

13 Oktober 2017

Gotong Royong, Wujud Nilai Karakter di Desa

Gotong royong adalah kerja bersama yang dilakukan oleh sekelompok orang baik anggota masyarkat, komunitas, atau organsisasi. Gotong royong biasanya dilakukan secara sukarela dalam suatu kegiatan baik bersifat sosial maupun pembagunan tanpa adanya suatu bayaran atau gaji kepada orang - orang yang mengerjakanya. Gotong royong di suatu kampung biasanya melibatkan seluruh elemen masyarkat tanpa memandang status ekonomi, pendidikan, dan jabatan, karena gotong royong diselengarakan berdasarkan kesepakatan seluruh warga suatu masyarkat misal RT atau RW atau Desa dengan memposisikan setiap orang sebagai bagian dari anggota masyarakat bukan lagi dilihat berdasarkan pekerjaan dan status lainya. 
Gambar: Gotong royong warga RT 13 Blagung

Secara fisik kaum laki - laki memposisikan diri untuk melakukan pekerjaan yang berat seperti menentukan bentuk jika itu sutu pembagunan, menyediakan material, dan membagunya. Sedangkan kaum perempuan biasanya menyediakan konsumsi. Terkadang kaum perempuan juga ikut serta dalam penyediaan material bagunan akan tetapi dalam takaran yang sedikit. 

Gambar: Gapura menuju Kali Cemara
Gotong royong atau kerja sukarela masih begitu terasa di kampung - kampung, salah satunya di Dukuh Tanjungsari RT 13 dan sekitarnya. Warga menentukan satu hari, biasanya hari libur untuk kerja bersama. Hari libur memunkinkan anggota masyarkat yang bekerja sudah libur dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial seperti ini.

Gotong royong juga dapat meminimalisir dana kegiatan atau pembangunan. Untuk kegiatan peringatan 17an misalnya konsumsi dapat disediakan oleh kaum wanita, sehingga pendanaan relatif sedikit. Dalam pembagunana dana dapat dialokasikan hanya untuk pembelian material dan tidak ada ongkos tenaga kerja karena dari warga dan konsumsi juga dari warga. 

Nilai - nilai karakter gotong royong sangat lekat di masyarkat sejak dulu, nilai - nilai ini bisa saja tidak kita jumpai di kota - kota besar. Bukan saja untuk meminimalisir pendanaan, gotong royong juga dapat meningkatkan interaksi antar masyarkat, perwujudkan manusia sebagai makluk sosial, meningkatkan rasa memiliki, memupuk rasa kekeluargaan, dan wujud indahnya hidup di masyarkat. Maka pribahasa "ringan sama - sama dijinjing, dan berat sama dipikul" itu tetap berlaku.
Share:

Apa kata mereka?

Rosidi: Pemuda, Baktimu Kini

"Tidak hanya sebuah gagasan, tetapi bukti" itu lah karang taruna Ristansari. Saya menjadi saksi dimana selama dua tahun ini pem...