Apa itu ASEAN Free Trade Area (AFTA)
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau (Masyarkat Ekonomi Asean) MEA adalah Komunitas ASEAN yang terdiri dari negara Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Timor Leste, Brunai Daru Salam, Filipina dan Indonesia pada tahun 2015 dimana setiap negara anggota dapat melakukan usaha, sekolah atau kegiatan bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Sebagai contoh:
Orang-orang Malayasia bisa bekerja di Indonesia. Demikian sebaliknya. Jadi terdapat kebebasan untuk bekerja / sekolah / bisnis keluar negeri. Sehingga nantinya saingan dalam dunia pekerjaan tidak hanya orang Indonesia sendiri, tetapi juga negara lain.
Namun tentu semua ini harus ada syarat dan ketentuan yang dipenuhi : Seperti harus ada sertifikasi dan standarisas dab harus ada batasan-batasan yang wajar sehingga semua menjadi tumbuh bersama.
Kenapa harus ada AFTA
Negara ASEAN pada awalnya adalah bangsa serumpun, Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, mempunyai akar Melayu yang kuat. Kita masih menemukan kesamaan bahasa di empat negara tersebut. Demikian juga dengan Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar yang tergabung satu daratan tentu mempunyai bahasa yang hampir sama di kawasan indochina.
Setelah di jajah oleh bangsa asing seperti Spanyol, Belanda, Inggris, terjadi percamburan budaya dan perbedaan budaya antara negara ASEAN. Namun sisa-sisa kesamanya sosial dan budaya masih bisa terlihat sampai sekarang.
Namun dari perbedaan tersebut negara-negara ASEAN memiliki misi yang memajukan wilayah ASEAN. Maju bersama, tumbuh bersama. Kita tidak ingin hidup sejahtera sendiri, sementara tetangga sebelah hidup menderita. Dengan misi dan visi seperti itulah ASEAN bisa bertahan hingga saat ini, bahkan tahun 2015 nanti akan dicanangkan sebuah komunitas ASEAN dengan visi dan misi yang lebih luas, lebih terbuka dan saling menguntungkan satu sama lain. Simbiosis Mutualisme.
Dimana Ibu kota ASEAN nantinya?
Seperti kita ketahui sekretariat ASEAN ada di Jakarta, jadi secara otomatis juga menjadi ibukota ASEAN. Dengan demikian mau tidak mau, siap tidak siap warga Jakarta harus mempersiapkan diri dengan identitas baru tersebut.
Kesimpulan
Sekarang ini sudah memasuki tahun 2015, secara peraturan memang sudah memasuki MEA, tetapi memang belum terlihat begitu banyak tanda-tandanya. Mari kita tunggu dan mempersiapkan diri dengan datangnya AFTA 2015 dengan melakukan peningkatan kualitas diri untuk bersaing tidak lagi hanya dengan orang sendiri tetapi juga negara ASEAN lain. Selain itu juga di perbolehkan untuk ke negera lain tersebut untuk mengembangkan diri / bisnis diluar negeri.
PR kita adalah? “mau jadi penonton saja atau mau jadi pelaku pada AFTA 2015” ini.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.