Pertanyaan: Yahya Suherman, melalui Fanpage KarTar Ristansari, pada Senin 28 Mei 2018 Jam 15:43
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktu
Mas minta sarannya
Bagaimana caranya agar anggota karang taruna gak merasa bosan mengikuti kegiatan karang taruna
Dan bagaimana caranya mengatasi anggota yg cuma pura pura ikut berjuang ?
Bagai mana caranya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memajukan kampungnya?
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktu
Mas minta sarannya
Bagaimana caranya agar anggota karang taruna gak merasa bosan mengikuti kegiatan karang taruna
Dan bagaimana caranya mengatasi anggota yg cuma pura pura ikut berjuang ?
Bagai mana caranya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memajukan kampungnya?
Jawaban: Karang Taruna Ristansari
Walaikumsalam. Salam kenal dari kami Karang Taruna Ristansari - Boyolali
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada suatu siklus dimana keaktifan anggota akan menuurun. Hal ini memang wajar akan tetapi tidak boleh berlarut - larur. Dalam suatu organisasi, kegaitan adala nyawa, kalau masih ada kegiatan maka organisasi itu masih hidup. Untuk itu agar KarTar tetap aktif maka harus dibentuk namanya program kerja (proker)
Proker sendiri secara umum ada tiga.
1. Proker aktif
2. Proker taunan
3. Proker insidental
Silahkan klik Program Kerja Karang Taruna Ristansari
Proker setiap karang taruna bisa saja berbeda antara satu dengan yang lainya. Karena kearifan dan kultur setempat sangat berpengaruh.
Proker yang paling umum adalah kumpulan, dimana silaturohmi adalah menjadi jantung utama dalam untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggota, penyampaikan ide, kebebasan berpendapat, dan melatih mental untuk berbicara. Di Karang Taruna Ristansari dalam kumpulan rutin ditambahkan musyarah atau edukasi. Jika akan mengadakan suatu keigatan atau pembahasan suatu projek tertenu maka diisi dengan musyawarah. Jika tidak ada musyawarah diisi dengan edukasi yaitu berupa pengetahuan umum baik seputar karang taruna maupun pengetahuan umum lainya.
Selain itu, bisa pula mengadakan kegiatan dalam memperingati hari besar. Sebentar lagi ada menyambut hari raya idul fitri bisa melakukan pemasangan spanduk "ucapan selamat idul fitri", lalu sebentar lagi juga akan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, bisa mengadakan "Gebyar Tujuh Belasan" yang bisa dipanitiakan dari sekarang. Secara lengkap untuk contoh kegiatan bisa dilihat di proker.
Agar kegiatan tidak membosankan dan lebih banyak pemuda yang andil, maka coba saring dan diskusikan kegiatan apa yang mereka inginkan. Maka setelah disepakati dari sekian banyak bisa dilkukan satu atau dua kegiatan misal olah raga, kerja bakti, bakti sosial, memberishkan sampah, pembuatan seragam, pembuatan nama gang jalan, membersihkan mushola, TPA, mengadakan pelatihan, mengundang pemateri, kegiatan keagamaan, menjenguk orang sakit, mengadakan keceh receh, bahkan bisa saja membuat tempat wisata seperti Kali Cemara.
Dalam merangkul kaum perempuan, posisikan peremuan menjadi bagian dari pengurus. Kalau bisa lebih dari 20 persen keterlibatan wanita akan jauh lebih baik. Karena secara psikologi, siapapun yang mendapat amanah akan punya rasa tanggunjawab yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak punya jabatan. Jika memang perlu maka bisa dilakukan resufle kepengurusan dengan komposisi tersebut.
Selanjutnya, bisa dicetuskan suatu proker yang memang lebih spesifik bisa dilakukan oleh kaum perempuan. Dalam hal ini, pekerjaan yang hanya bisa lakukan oleh kaum perempuan tentu akan lebih mendorong mereka karena setidaknya hanya mereka yang bisa. Kegiatan ini juga seklaigus bisa merangkul warga seperti memasak kue, pelatihan pembuatan makanan, parenting, menanam tanaman toga atau holti di polybag, membuat kerajinan tangan, daur ulang sampah, membuat aksesoris, dan lain sebagainya.
Silahkan dipahami dan diskusikan dengan tokoh setempat baik perangkat desa, tokoh agama, ketua RT/ RW, pemuda dan pemudi, bapak - bapak, ibu - ibu dan lain sebagainya yang dipandang memiliki potensi dan sekiranya mau berbuat dalam bidang sosial. Saya rasa mereka semua punya ide dan gagasan yang bisa dinaugi oleh karang taruna. Bisa merealisasikan satu atau dua proker dalam satu tahun pada proker tahuanan kami rasa sudah cukup bagus. Kalau proker rutin usahakan jalan setiap bulan berjalan.
Sebagai informasi, pertanyaan dan dijawaban ini akan kami terbitkan di blog Ristansari hari ini. Sehingga bisa dibaca sewaktu - waku tanpa harus buka facebook. Salam
Proker yang paling umum adalah kumpulan, dimana silaturohmi adalah menjadi jantung utama dalam untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggota, penyampaikan ide, kebebasan berpendapat, dan melatih mental untuk berbicara. Di Karang Taruna Ristansari dalam kumpulan rutin ditambahkan musyarah atau edukasi. Jika akan mengadakan suatu keigatan atau pembahasan suatu projek tertenu maka diisi dengan musyawarah. Jika tidak ada musyawarah diisi dengan edukasi yaitu berupa pengetahuan umum baik seputar karang taruna maupun pengetahuan umum lainya.
Selain itu, bisa pula mengadakan kegiatan dalam memperingati hari besar. Sebentar lagi ada menyambut hari raya idul fitri bisa melakukan pemasangan spanduk "ucapan selamat idul fitri", lalu sebentar lagi juga akan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, bisa mengadakan "Gebyar Tujuh Belasan" yang bisa dipanitiakan dari sekarang. Secara lengkap untuk contoh kegiatan bisa dilihat di proker.
Agar kegiatan tidak membosankan dan lebih banyak pemuda yang andil, maka coba saring dan diskusikan kegiatan apa yang mereka inginkan. Maka setelah disepakati dari sekian banyak bisa dilkukan satu atau dua kegiatan misal olah raga, kerja bakti, bakti sosial, memberishkan sampah, pembuatan seragam, pembuatan nama gang jalan, membersihkan mushola, TPA, mengadakan pelatihan, mengundang pemateri, kegiatan keagamaan, menjenguk orang sakit, mengadakan keceh receh, bahkan bisa saja membuat tempat wisata seperti Kali Cemara.
Dalam merangkul kaum perempuan, posisikan peremuan menjadi bagian dari pengurus. Kalau bisa lebih dari 20 persen keterlibatan wanita akan jauh lebih baik. Karena secara psikologi, siapapun yang mendapat amanah akan punya rasa tanggunjawab yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak punya jabatan. Jika memang perlu maka bisa dilakukan resufle kepengurusan dengan komposisi tersebut.
Selanjutnya, bisa dicetuskan suatu proker yang memang lebih spesifik bisa dilakukan oleh kaum perempuan. Dalam hal ini, pekerjaan yang hanya bisa lakukan oleh kaum perempuan tentu akan lebih mendorong mereka karena setidaknya hanya mereka yang bisa. Kegiatan ini juga seklaigus bisa merangkul warga seperti memasak kue, pelatihan pembuatan makanan, parenting, menanam tanaman toga atau holti di polybag, membuat kerajinan tangan, daur ulang sampah, membuat aksesoris, dan lain sebagainya.
Silahkan dipahami dan diskusikan dengan tokoh setempat baik perangkat desa, tokoh agama, ketua RT/ RW, pemuda dan pemudi, bapak - bapak, ibu - ibu dan lain sebagainya yang dipandang memiliki potensi dan sekiranya mau berbuat dalam bidang sosial. Saya rasa mereka semua punya ide dan gagasan yang bisa dinaugi oleh karang taruna. Bisa merealisasikan satu atau dua proker dalam satu tahun pada proker tahuanan kami rasa sudah cukup bagus. Kalau proker rutin usahakan jalan setiap bulan berjalan.
Sebagai informasi, pertanyaan dan dijawaban ini akan kami terbitkan di blog Ristansari hari ini. Sehingga bisa dibaca sewaktu - waku tanpa harus buka facebook. Salam
Ajukan pertanyaan melalui Form Email di kontak untuk dapat ditampilkan seperti pertanyaan diatas.